Minggu, 30 Juni 2013

Peran Masyarakat Tentukan Kualitas Hidup Lansia

       Peran keluarga dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia. Diantaranya melalui perilaku hidup bersih, perbaikan lingkungan, dan penyelenggaraan layanan kesehatan.
       “Agar semuanya bisa mendukung kehidupan lansia, tentu peran keluarga dan masyarakat sangat dibutuhkan,” kata Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kemenkes Dedi Kuswenda, kemarin.
       Secara demografi, jumlah lansia Indonesia yang mencapai 18,1 juta jiwa (9,6% dari total penduduk) menduduki lima besar terbanyak didunia. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring makin bertambahnya usia harapan hidup. Diperkirakan pada 2030, jumlah penduduk Lansia di Indonesia mencapai 36 juta jiwa.
       Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup lansia, kata Dedi, pemerintah memiliki kewajiban menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lansia agar dapat tetap hidup mandiri dan produktif. Karena itu Kemenkes melakukan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia.
        Pembinaan kesehatan bagi lansia tersebut antara lain dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan keluarga dan masyarakat serta kemitraan dengan LSM dan swasta. Seain itu juga melakukan pembinaan dengan pendekatan holistic melalui pelayanan dasar dengan system rujukan yang berkualitas secara komprehensif.
        Lebih lanjut Dedi mengatakan saat ini Kemenkes sudah berhasil mengembangkan program kesehatan lanjut usia di 33 propinsi dengan jumlah psukesmas santun lanjut usia mencapai 528 puskesmas yang tersebar di 231 kabupaten/kota.
       Selain itu juga mendirikan klinik geriatric di 8 rumah sakit yakni RSCM, RSUP Karyadi Semarang, RSUP Sardjito Yogyakarta, RSUP Sanglah Denpasar, RSHS Bandung, RSUP Wahidin Makasar, RSUD Soetomo Suabaya dan RSUD Moewardi Solo. (inung/d)

0 komentar:

Posting Komentar